Tentang Kalimundu

Dusun Kalimundu terletak di Kecamatan Sanden, Kelurahan Gadingharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama “Kalimundu” berasal dari kata “kali” (sungai) yang dulu pernah ada di wilayah ini, dan “mundu” yang diambil dari nama buah mundu. Konon, dusun ini sudah ada sejak era Majapahit (sekitar abad 14–15) dan menjadi salah satu tempat singgah bagi para pendakwah atau tokoh penting—ditandai dengan adanya masjid kuno yang dipercaya lebih tua daripada beberapa masjid di dusun tetangga. Seiring berjalannya waktu, Kalimundu berkembang dengan memanfaatkan potensi alam pertanian seperti padi dan jagung.

Masyarakat Kalimundu menghadapi beberapa tantangan, antara lain pengelolaan sampah yang sebelumnya ditumpuk dan dibakar. Hal ini diatasi melalui program KOMPAK dan bank sampah, yang secara kreatif mengubah limbah menjadi barang pakai. Selain itu, terdapat berbagai kelompok masyarakat seperti Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Ternak (sapi/kambing), Kelompok Jahit, dan Kelompok Pengajian Aisyiyah. Kegiatan seni dan budaya juga aktif, misalnya kelompok karawitan yang dipimpin Pak Pur, serta pementasan seni (termasuk pernah dihadirkannya acara besar seperti Ngayogjazz). Dari segi sarana prasarana, TK ABBA sudah tidak beroperasi, namun Posyandu Rajawali (balita) dan Posyandu Lansia Arumdalu masih rutin berjalan. Layanan transportasi pun tersedia melalui armada bus milik Pak Rudianto dan Pak Sumarjoni, serta dukungan ambulance gratis dari Muhammadiyah dan mobil siaga kelurahan. Produk UMKM di dusun ini juga berkembang, dengan adanya Dejamuu sebagai wadah pengolahan hasil pertanian dan jamu, serta KOMPAK yang mengolah sampah menjadi produk bernilai. Secara keseluruhan, semua elemen warga bekerja sama agar potensi Kalimundu terus tumbuh, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.